Jambi – Pasangan calon Bupati Tanjab Timur, Dillah Hikmah Sari Hick dan MT, kembali menjadi sorotan publik setelah merilis 18 program unggulan mereka dalam kampanye Pilkada 2024. Namun, alih-alih menuai pujian, program tersebut justru mendapat kritikan tajam dari sejumlah kalangan. Salah satunya, Arie Suryanto, aktivis senior sekaligus salah satu inisiator pendiri Kabupaten Tanjab Timur, menilai bahwa 18 program Dillah-MT terlihat tidak terencana dengan baik dan cenderung asal-asalan.
“Kita lihat dari program yang mereka tawarkan, ada beberapa yang terkesan hanya menambah jumlah tanpa memperhitungkan dampak dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat. Ini bukan soal banyaknya program, tapi kualitas dan bagaimana program itu bisa diwujudkan,” ujar Arie dalam sebuah diskusi politik di Jambi, Selasa (18/9).
Arie menyoroti beberapa program yang dinilai tidak realistis dan terkesan hanya sebagai janji manis kampanye. Salah satu yang menjadi perhatian adalah program pemberdayaan UMKM yang, menurutnya, tidak disertai dengan rencana teknis yang jelas.
“Dillah-MT bicara soal pemberdayaan UMKM, tapi tidak dijelaskan secara rinci bagaimana mekanisme pendanaan, pelatihan, dan akses pasar yang mereka tawarkan. Apakah ini hanya sekedar wacana, atau ada tindakan nyata di baliknya? Jangan sampai ini hanya slogan,” tegas Arie.
Kritikan lain yang mencuat adalah soal program infrastruktur yang dirasa mengulang-ulang janji dari kampanye sebelumnya. Arie menilai program ini kurang menyentuh persoalan nyata yang dihadapi masyarakat Tanjab Timur, seperti kemiskinan dan akses layanan kesehatan.
“Seharusnya, mereka fokus pada kebutuhan fundamental masyarakat, seperti peningkatan layanan kesehatan yang masih memprihatinkan dan penyediaan lapangan kerja yang bisa langsung dirasakan dampaknya. Program infrastruktur itu penting, tapi jika tidak didukung dengan perencanaan matang, justru bisa jadi bumerang,” tambah Arie.
Dillah-MT selama ini dikenal sebagai pasangan calon yang didukung oleh basis birokrasi yang kuat, mengingat Dillah merupakan anak dari Bupati dua periode, Abdullah Hick. Namun, Arie menyebutkan bahwa faktor ini tidak bisa jadi jaminan keberhasilan jika program-program yang diusung mereka tidak berkualitas.
“Saat ini masyarakat lebih kritis. Mereka tidak hanya melihat sosok, tapi juga menilai dari apa yang ditawarkan. Dillah-MT perlu memperbaiki narasi dan memperkuat program-program mereka dengan data dan strategi yang nyata. Jangan sampai ini hanya menjadi janji-janji politik yang tak terealisasi,” pungkas Arie.
Sementara itu, tim sukses Dillah-MT belum memberikan tanggapan terkait kritikan ini. Namun, dalam beberapa kesempatan, Dillah menegaskan bahwa program yang mereka usung merupakan hasil pakar bukan dari aspirasi masyarakat dan akan diwujudkan jika terpilih sebagai pemimpin Tanjab Timur.
Pilkada Tanjab Timur semakin memanas, dan masyarakat semakin menuntut transparansi serta program yang nyata dari para kandidat. Dillah-MT diharapkan dapat memperbaiki pendekatan mereka dan memberikan solusi konkret bagi masalah-masalah yang ada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dikedari.com.